Selasa, 03 Agustus 2010

SUKSES DUNIA BUKAN UKURAN SUKSES AKHIRAT

ahabat, tidak selamanya Sukses secara Duniawi bisa dijadikan untuk ukuran Sukses kita kelak di Akhirat, tetapi seharusnya ketika kita telah sukses secara Duniawi akan dapat dengan mudah menempuh jalan-jalan kesuksesan hidup kita kelak di Akhirat, tapi ternyata tidak sedikit orang yang sukses Dunianya semakin terpuruk kehidupan Akhiratnya, semoga kita bukan termasuk orang yang demikian.
Dua orang laki-laki bersaudara . Mereka suah yatim piatu sejak remaja.Keduanya bekerja pada sebuah pabrik kecap .

Mereka hidup rukun , dan sama-sama tekun belajar agama. Mereka berusaha mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin.

Untuk datang ke tempat pengajian, Mereka acap kali harus berjalan kaki untuk sampai ke rumah Sang Ustadz. Jaraknya sekitar 10 km dari rumah peninggalan orangtua mereka.

Suatu ketika sang kakak berdo'a memohon rejeki untuk membeli sebuah mobil supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan adiknya, bila pergi mengaji. Allah mengabulkannya, jabatannya naik dia menjadi kepercayaan sang direktur.Dan tak lama kemudian sebuah mobil dapat dia miliki.Dia mendapatkan bonus karena omzet perusahaannya naik.

Lalu sang kakak berdo'a memohon seorang istri yang sempurna, Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sang kakak bersanding dengan seorang gadis yang cantik serta baik akhlaknya.

Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo'a memohon kepada Allah akan sebuah rumah yang nyaman, pekerjaan yang layak, dan lain-lain. Dengan itikad supaya bisa lebih ringan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dan Allah selalu mengabulkan semua do'anya itu.

Sementara itu, sang Adik tidak ada perubahan sama sekali, hidupnya tetap sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang dulu dia tempati bersama dengan Kakaknya. Namun karena kakaknya sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti pengajian, maka sang adik sering kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah guru mereka.

Suatu saat sang Kakak merenungkan dan membandingkan perjalanan hidupnya dengan perjalanan hidup adiknya. Dia teringat bahwa adiknya selalu membaca selembar kertas saat dia berdo'a, menandakan adiknya tidak pernah hafal bacaan untuk berdo'a.

Lalu datanglah ia kepada adiknya untuk menasihati adiknya supaya selalu berdo'a kepada Allah dan berupaya untuk membersihkan hatinya, " Dik, sesungguh ketidak mampuan kita menghafal quran, hadits dan bacaan doa. bisa jadi karena hati kita kurang bersih.. "

Sang adik Mengangguk, hatinya terenyuh dan merasa sangat bersyukur sekali mempunyai kakak yang begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan terima kasih kepada kakaknya atas nasihat itu.

----
Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang kakak merasa sedih karena sampai meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan pada nasibnya sehingga dia merasa yakin kalau adiknya itu meninggal dalam keadaan kotor hatinya sehubungan do'anya tak pernah terkabul.

Sang kakak kemudian membereskan rumah peninggalan orang tuanya sesuai dengan amanah adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid. Tiba-tiba matanya tertuju pada selembar kertas yang terlipat dalam sajadah yang biasa dipakai oleh adiknya yang berisi tulisan do'a, diantaranya Al-fatehah, Shalawat, do'a untuk guru mereka, do'a selamat dan ada kalimah di akhir do'anya:

"Ya, Allah. tiada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Mu,
Ampunilah aku dan kakak ku, kabulkanlah segala do'a kakak ku,
Jadikan Kakakku selalu dalam lindungan dan cinta-Mu,
Bersihkanlah hati ku dan berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku
didunia dan akhirat.,"

Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru memenuhi dadanya.Dia telah salah menilai adiknya. Tak dinyana ternyata adiknya tak pernah sekalipun berdo'a untuk memenuhi nafsu duniawinya.

Sahabat, kesuksesan yang kita raih harus kita sadari bahwa itu bukan hanya hasil dari jerih payah dan doa kta sendiri , bisa jadi faktor dari doa orang-orang terdeketatat dengan kita yang kita sayangi dan kita cintai mereka adalah orang tua kita, istri kita, anak2 kita, tetangga2 kita, karyawan2 kita dan juga orang2 yang pernah kita tolong.

Kekayaan, kemiskinan, kebaikan, keburukan dan setiap musibah yang menimpa manusia merupakan ujian dari Allah swt. yang diberikan kepada hambanya. Itu bukan ukuran kemuliaan atau kehinaan seseorang. Janganlah bangga karena kekayaan dan jangalah putus asa karena kemiskinan..

”Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.”(QS, al-Hujurat [49]: 13)
http://www.rumah-yatim-indonesia.org/

Mewaspadai Racun-Racun Hati

Racun atau virus ternyata tak hanya menyerang tubuh kita saja. Hati kita dalam artian maknawi pun ternyata bisa juga kesusupan makhluk yang berbahaya ini. Bedanya, kalau racun dan virus yang menyerang tubuh segera kita rasakan pengaruhnya dan tentu segera kita waspada, misalnya dengan membuang sumber racun yang ada. Namun kalau hati kita yang kena racun, kita sering tak sadar kalau telah keracunan. Bahkan mungkin sebagian besar kita tak tahu apa itu racun atau virusnya hati. Dokter di rumah sakit pun tak bisa mendiagnose atau jangan-jangan dokternya pun kena racun atau virus itu pula…

Jelasnya, racun hati berbeda dengan racun yang menyerang tubuh. Ia lebih gawat karena mengancam kelangsungan hidup pada dua kehidupan , yaitu kehidupan dunia dan akhirat. Beberapa racun hati yang mesti diwaspadai adalah:

* Terlampau Banyak Bicara Lidah kita sebenarnya bentuknya hanya kecil, namun ternyata ia punya daya rusak yang sangat hebat bila tidak dipelihara dengan syariat. Pertengkaran, permusuhan , kebencian, perceraian, bahkan peperangan bisa berlangsung akibat tidak terkendalinya kata-kata yang dimainkan oleh lidah. Di zaman kita, realita membuktikan bagaimana kerusakan yang ditimbulkan dari aktivitas "terlampau banyak bicara". Fitnah, adu domba, menggunjing (Ghibah) bergaung di berbagai penjuru. Tak heran apabila aktivitas ini pula yang terbanyak memasukkan orang kedalam api neraka seperti sabda nabi shallallahu alaihi wa sallam :

"2 lubang yang terbanyak memasukkan manusia ke dalam neraka, yaitu mulut dan kemaluan" (HR shahihain)

Kadang orang berucap tanpa ia pikirkan terlebih dahulu dan ia anggap hal yang sangat sepele namun berakibat ia terpuruk di api neraka. Dan kini majelis-majelis seperti ini laku dan banyak diminati oleh masyarakat. Beragam dosa lahir dari aktivitas ini, maka ia pula yang merupakan racun berbahaya yang mesti diwaspadai. Bagi seorang muslim hanya ada 2 pilihan saja yaitu berkata-kata yang baik atau diam.
* Memandang hal-hal yang diharamkan Pandangan yang haram akan membekaskan bayangan di dalam hati kita terhadap apa-apa yang kita pandang. Syaitan pun segera bermain di sana, dengan membikin hiasan-hiasan indah pada bayangan tersebut. Akibatnya akan lahir kejelekan-kejelekan yang banyak di hati kita. Sebenarnya ada muatan apa pada pandangan yang diharamkan itu…?
1. Pandangan adalah panah yang dillepaskan oleh iblis. Ketika seseorang tak menjaga pandangannya niscaya panah-panah iblis segera menancap di dalam hatinya, dan membuat luka yang menganga.
2. Syaitan masuk bersama pandangan yang diharamkan.
3. Menyibukkan hati untuk memikirkan apa yang dipandang. Hati pun lalai untuk memikirkan kesehatan dan kebaikan hati. Akhirnya, kacau balaulah segala urusannya, karena mengikuti hawa nafsunya.
4. Mengumbar pandangan merupakan kemaksiatan kepada Allah. Karena Allah memerintahkan kepada laki-laki dan perempuan muslimah untuk menjaga pandangannya :

"katakan kepada laki-laki yang beriman agar menundukkan pandangannya dan menjaga kehormatan mereka, yang demikian itu lebih suci dan bersih bagi mereka" (QS An Nur : 30)
5. Mengumbar pandangan menyebabkan kegelapan hati. Hal ini sebagaimana ditunjukkan Allah setelah memerintahkan untuk menjaga panadangan dengan firmanNya :

"Allah adalah cahaya langit dan bumi"
6. Mengumbar pandangan membutakan hati dari membedakan antara kebenaran dengan kebatilan. Dan barangsiapa yang menundukkan pandangan karena Allah maka ia akan memperoleh firasat yang benar.
* Kebanyakan Makan Sederhana dalam hal makan berkorelasi dengan kelembutan hati, kekuatan pemahaman, kelembutan jiwa kelemahan hawa nafsu dan amarah. Adapun berbanyak makan akan menyebabkan hal yang berlawanan dengan hal di atas.

"Tidaklah bani Adam memenuhi suatu wadah yang lebih jelek daripada perutnya. Cukup baginya menegakkan tulang punggungnya, bila tidak maka hendaknya ia mengisi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk nafasnya" (HR. Ahmad)

Berlebihan dalam hal makan mengundang sedemikian banyak kejelekan, karena akan menggerakkan badan untuk berbuat maksiat, memperberat ketaatan dan ibadah. Kita dapati dalam realita, betapa banyak maksiat terjadi karena kebanyakan makan. Diakhir poin ini, seorang ulama salaf mengisahkan tentang seseorang yang menasehati pemuda ahli ibadah di kalangan bani israil Janganlah kalian banyak makan, minum dan tidur yang mengakibatkan kalian banyak merugi.
* Terlalu banyak bergaul Pergaulan yang tidak didasari dengan syariat, akan menimbulkan kerusakan yang besar. Kasus yang banyak terjadi, seseorang yang semula shalih, berubah total menjadi penjahat yang luar biasa rusak karena pengaruh pergaulan yang tidak islami. Maka bagi setiap muslim hendaknya memperhatikan siapa yang akan dia jadikan kawan dekatnya yang selalu ia pergauli.

________________________________
sumber: www.almadinah.com

Syukurnya Seorang Buta

Imam Bukhari (hadits no 3464) dan Muslim (hadits no 2964) meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi shalallahu alaihi wa salam pernah bercerita: ''Dahulu ada tiga orang Bani Israil yang masing-masing menderita suatu penyakit. Orang pertama diserang penyakit kudis disekujur tubuhnya, orang kedua tidak memiliki sehelai rambut pun di kepalanya (botak) dan orang ketiga menderita cacat pada matanya sehingga tidak bisa melihat (buta). Allah ingin menguji mereka dengan mengutus malaikat-Nya.

Malaikatpun mendatangi orang pertama seraya bertanya: ''Apa yang paling anda inginkan?'' Jawabnya: ''Warna dan kulit yang indah serta hilangnya seluruh cacat di tubuhku yang membuat manusia menjauhiku.'' Malaikat lalu mengusapnya sehingga segala cacat di kulitnya hilang dan berganti warna kulit yang indah. Malaikat lalu bertanya lagi: ''Binatang (ternak) apa yang anda inginkan?'' Jawabnya: ''Unta...-atau sapi-'' (perawi ragu). Lantas diapun diberi unta yang sedang bunting dan malaikat berdoa: ''Semoga Allah memberkahimu dengan binatang itu.''.

Selanjutnya malaikat mendatangi orang yang botak dan bertanya: ''Apa yang paling anda inginkan?'' Jawabnya: ''Rambut yang indah serta hilangnya seluruh cacat yang membuat manusia lari dariku.'' Malaikat lalu mengusapnya sehingga cacat di kepalanya hilang dan diberi rambut yang indah. Malaikat lalu bertanya lagi: ''Binatang apa yang paling anda inginkan?'' Jawabnya: ''Sapi''. Lantas diapun diberi seekor sapi bunting dan malaikat berdoa: ''Semoga Allah memberkahimu dengan binatang itu.''

Kemudian malaikat mendatangi orang ketiga (si buta) dengan pertanyaan yang sama: ''Apakah sesuatu yang paling anda inginkan?'' Jawabnya: ''Semoga Allah menyembuhkan mataku hingga aku dapat melihat.'' Malaikat lalu mengusapnya sehingga dia dapat melihat. Malaikat lalu bertanya lagi: ''Binatang apa yang paling anda inginkan?'' Jawabnya: ''Kambing''. Lantas diapun diberi kambing bunting dan malaikat berdoa: ''Semoga Allah memberkahimu dengan binatang itu.''

Waktu terus berputar, hari datang silih berganti, bulan terus berganti dan tahun demi tahun pun berlalu. Ternak mereka makin berkembang biak dan bertambah banyak, hingga masing-masing mempunyai sebuah lembah yang mereka pergunakan untuk menggembala ternaknya masing-masing. Lembah unta, lembah sapi, dan lembah kambing.

Tibalah saatnya bagi Allah untuk menguji mereka.

Malaikat kembali mendatangi orang pertama yang kini adalah orang kaya dan tidak lagi berkudis. Malaikat tersebut datang dengan wujud dan keadaan orang tersebut sebelum jadi kaya, yaitu seorang miskin lagi berkudis. Kemudian mengatakan: ''Saya seorang miskin yang kehabisan bekal dalam perjalanan, hari ini tiada yang dapat menolong diri saya kecuali Allah kemudian tuan. Saya memohon kepada tuan yang telah dikaruniai kulit yang indah untuk berkenan kiranya memberikan sedikit harta demi kelangsungan perjalanan saya''. Si kudis menjawab: ''Tidak, kebutuhanku yang lain masih banyak.'' Malaikat berkata: ''Sepertinya dulu saya pernah mengenal tuan. Bukankah dahulunya tuan adalah seorang yang berkudis lalu Allah sembuhkan? Dan dahulu tuan adalah seorang fakir lalu Allah cukupkan?'' Dia menjawab: ''Harta ini adalah warisan nenek moyang sejak dulu''. Kata Malaikat: ''Jikalau engkau dusta maka Allah akan merubah tuan seperti keadaan semula''.

Berikutnya malaikat mendatangi orang kedua. Malaikat menyerupai wujudnya ketika masih miskin dan botak dahulu seraya mengajukan permintaan yang serupa dengan orang kedua tadi. Jawaban yang diperoleh pun tak berbeda dengan jawaban orang pertama. Akhirnya malaikat berkata: ''Jikalau engkau dusta, maka Allah akan merubah tuan seperti semula''.

Malaikat kemudian mendatangi orang ketiga dengan rupa seorang buta yang miskin seraya mengatakan: ''Saya orang miskin yang kehabisan bekal dalam perjalanan. hari ini tiada yang dapat menolong diri saya kecuali Allah, kemudian tuan. Saya memohon kepada tuan yang telah disembuhkan oleh Allah untuk berkenan kiranya memberi saya sedikit harta demi kelangsungan perjalanan saya ini''. Jawab si buta: ''Dahulu aku adalah seorang buta, kemudian Allah menyembuhkanku. Maka ambillah apa saja dan berapapun yang anda mau dan tinggalkan yang anda tidak suka. Demi Allah, saya tidak merasa keberatan bila anda mengambil sesuatu untuk Allah''. Malaikat menjawab: ''Tahanlah hartamu, ambillah kembali. Sesungguhnya kalian sedang diuji. Allah telah meridhoimu dan murka kepada saudaramu''.

Su Buta dengan ikhlas hati memberikan hartanya kepada malaikat tersebut yang dalam pandangannya adalah seorang yang membutuhkan bantuan. Maka Allah memberkahinya dan dia tetap memiliki hartanya. Berbeda halnya dengan kedua rekannya terdahulu yang ternyata dia berubah menjadi seorang bakhil. Setelah berubah menjadi orang kaya dan berharta, keduanya lupa akan kewajibannya, yaitu bersyukur kepada Allah dan memberikan hak orang lain yang juga membutuhkan uluran tangannya. Maka dikembalikanlah keadaan mereka sebagaimana semula.

Dari kisah di atas kita dapat mengambil banyak hikmah dan pelajaran yang sangat berharga. Di antaranya:
1. Iman akan adanya para malaikat yang diciptakan Allah dari cahaya.
2. Malaikat dapat menjelma seperti wujud bani Adam.
3. Wajibnya bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah.
4. Syukur nikmat merupakan sebab keridhaan Allah.
5. Penetapan sifat ''Ridho'' dan ''Murka'' bagi Allah sebagaimana aqidah salaf.
6. Sifat bakhil dan dusta merupakan penyebab murka Allah subhanahu wa ta'ala sebagaimana terjadi pada si kudis dan si botak.
7. Jujur dan dermawan merupakan sifat yagn mulia sebagaimana sifat si buta di atas.
8. Harta yang sedikit tapi disyukuri itu lebih baik daripada banyak tapi tidak disyukuri sebagaimana harta si buta yang hanya kambing dibanding harta si kudis dan si botak yaitu unta dan sapi.
9. Keutamaan shadaqah dan belas kasih terhadap fakir miskin.
10. Pentingnya ilmu kisah karena lebih mendalam di hati manusia.

Sumber: Majalah Al Furqon edisi 1 tahun II

Sabtu, 27 Februari 2010


Saudariku muslimah, salah seorang darimu pernah berkisah, simaklah mudah-mudahan engkau bisa mengambil faedah.
"Mulanya hanyalah perkenalan dan percakapan biasa lewat telepon. Seiring waktu berkembanglah pembicaraan sampai pada kisah cinta dan seluk-beluknya. Dia pun kemudian mengungkapkan cintanya dan berjanji akan meminang saya. Dia meminta agar bisa melihat wajah saya, terang saya menolaknya. Dia mengancam akan memutuskan hubungan. Akupun menyerah. Kukirimkan fotoku serta surat-surat yang begitu manis penuh rayu. Surat menyurat pun berlangsung selalu. Sampai akhirnya dia meminta untuk berjumpa dan jalan berdua dengannya. Aku menolak dengan keras. Tapi dia mengancam akan menyebarluaskan foto-foto saya serta surat-surat saya dan suara saya yang direkamnya ketika kami bercakap-cakap lewat telepon. Akhirnya akupun keluar pergi bersamanya dengan tekad agar bisa pulang segera secepatnya. Ya, akupun pulang akan tetapi dengan mambawa aib dan kehinaan.
Ku katakan padanya: Nikahilah aku! Sungguh ini adalah aib bagiku. Maka dia menjawab dengan segenap penghinaan, ejekan dan mentertawakan: "Sesungguhnya aku tidak akan menikahi wanita pezina. Saudariku yang mulia, jika engkau memang memiliki akal untuk berfikir maka dengarkanlah nasehat berikut ini: Janganlah engkau percaya bahwa pernikahan akan mungkin terlaksana hanya karena perkenalan dan percakapan iseng lewat telepon. Kalaupun memang ini terjadi maka akan mengalami kegagalan, kegalauan dan penyesalan.
Janganlah engkau percayai seorang pemuda ketika dia mulai menampakkan kejujuran dan keikhlasannya dan menyatakan sangat menghargai dan menjunjung tinggi kehormatanmu tapi dia mengkhianati keluargamu dengan meneleponmu dan mengajakmu jalan bersama. Jangan kamu percayai dia ketika dia mulai menyatakan cinta dan berlemah lembut dalam pembicaraannya. Sungguh dia melakukan semua itu dengan tujuan-tujuan busuknya yang tampak jelas bagi orang yang berakal.
Akankah dia benar-benar menjunjung tinggi kehormatanmu sementara dia mengajakmu berjumpa dan jalan bersama padahal engkau belum halal baginya? Janganlah engkau percayai para penyeru emansipasi yang mengharuskan adanya cinta (pacaran) sebelum pernikahan. Ketahuilah bahwa cinta yang hakiki adalah setelah menikah. Adapun selain itu, umumnya adalah cinta yang penuh kepalsuan. Cinta yang dibangun di atas dusta dan kebohongan, semata-mata untuk bersenang-senang memuaskan hawa nafsu yang tak lama kemudian akan tampaklah kenyataan yang sesungguhnya.
Berapa banyak keluarga yang hancur berantakan padahal mereka telah berpacaran sebelum akad pernikahan dan berjanji akan setia berkasih sayang sepanjang jaman?
Bahkan berapa banyak pula pasangan yang berantakan sebelum sampai pada pelaminan dibarengi hilangnya kehormatan yang dibanggakan?
Al-Imam Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya bahwa Nabi SAW bersabda: "Pada suatu malam aku bermimpi didatangi dua orang. Keduanya berkata kepadaku, Pergilah! -kemudian beliau menyebutkan haditsnya sampai pada sabdanya SAW -: "Kemudian kami mendatangi bangunan seperti tanur yang di dalamnya terdengar suara gaduh memekik. Kamipun melongoknya. Ternyata di dalamnya terdapat pria dan wanita telanjang yang disambar oleh lidah api dari bawah mereka. Ketika lidah api itu mengenai mereka, merekapun memekik kepanasan dan kesakitan.
Ketika Nabi SAW menanyakan hal tersebut kepada malaikat, mereka menjawab: "Adapun pria dan wanita yang ada di tanur tersebut mereka adalah laki-laki dan wanita pezina. Maka apakah engkau ingin menjadi bagian dari mereka wahai saudariku muslimah? Jauhilah bercakap-cakap tanpa keperluan di telepon karena sesungguhnya Allah merekamnya demikian juga syaithan dari jenis manusia pun merekamnya. Mereka para petualang cinta akan menggunakannya sebagai alat untuk mengintimidasi kalian agar kalian mau mendengar mereka dan mentaati mereka. Qiyaskan juga ke dalamnya chating yang tiada guna dan hanya membuang waktu semata.
Hati-hatilah, janganlah engkau foto dirimu kecuali karena suatu hajat dan janganlah terlalu mudah engkau sebarluaskan fotomu dengan segala bentuknya karena hal tersebut merupakan senjata yang paling berbahaya yang digunakan oleh serigala manusia sebagai alat untuk mengancam dan mengintimidasi kalian. Jauhilah olehmu untuk menulis surat-surat cinta karena hal itu juga merupakan sarana yang digunakan oleh mereka. Hindarilah majalah-majalah dan kisah-kisah cinta yang rendah, hina penuh aib dan cela. Sungguh di dalamnya terdapat racun yang membinasakan yang tersembunyi di balik indahnya halaman yang warna-warni serta kertas yang halus mengkilap dan wangi.
Jauhilah menonton sinetron-sinetron dan film-film yang hina, yang hanya menonjolkan kemewahan serta gemerlapnya dunia, menyajikan kisah cinta dengan akting yang justru merendahkan martabat wanita. Jauhilah semua itu karena hanya akan merusak akhlak, kehormatan, serta rasa malumu. Hati-hatilah, janganlah engkau pamerkan auratmu dan janganlah engkau terlalu sering ke luar rumah dan ke pasar-pasar tanpa ada keperluan mendesak yang menuntut untuk itu. Sungguh hal itu hanya akan menjerumuskanmu ke dalam murka Rabbmu.
Janganlah engkau pergi berduaan dengan sopir pribadimu, sungguh ini merupakan khalwat yang terlarang. Janganlah sekali-kali engkau membela diri dengan beralasan bahwa ini darurat. Bertakwalah, karena barang siapa yang bertakwa kepada Allah, akan dijadikan baginya jalan keluar dari segala permasalahannya. Hati-hatilah engkau wahai saudariku dari teman yang jelek. Cari dan bergaullah dengan temanmu yang shalihah yang akan membimbingmu kepada keridlaan Rabbmu dan senantiasa mengingatkamu agar tidak terjatuh pada perkara yang akan mendatangkan murka Rabbmu.
Saudariku yang mulia, Hati-hatilah dari segala kemaksiatan dan dosa karena hal tersebut merupakan sebab hilangnya nikmat, mendatangkan musibah, dan merupakan sebab datangnya kesengsaraan serta adzab yang membinasakan. Persiapkanlah dirimu untuk menghadapi malaikat maut dengan banyak bertaubat dan beramal shalih, sungguh engkau tidak tahu kapan giliranmu akan tiba. Saudariku, Setelah engkau baca nasihat di atas maka ketahuilah bahwa pintu taubat senantiasa terbuka bagi siapa saja yang benar-benar ingin bertaubat.
Allah berfirman: "Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas akan dirinya (berbuat dosa), janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesunggunya Allah mengampuni dosa seluruhnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Az-Zumar : 53) Maka apabila engkau wahai saudariku telah tenggelam dalam suatu kemaksiatan dan dosa, segeralah bertaubat dengan taubatan nashuha sebelum pintu taubat tertutup dan sebelum tubuhmu ditimbun di dalam tanah. Dan pada saat itu tidaklah lagi berguna penyesalan. Semoga Allah membangunkan kita dari kelalaian yang ada dan semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, menerima taubat kita, melindungi kita dari adzab qubur dan adzab neraka, serta memasukkan kita ke dalam surga Firdaus Al-A’la. Shalawat serta salam senantisa tercurah kepada Nabi kita.
(Diterjemahkan dari www.alsalafiyat.com dengan perubahan dan tambahan